Astronomi: Teori Heliosentris
Dalam astronomi, heliosentris adalah teori yang berpendapat bahwa Matahari merupakan pusat dan planet-planet lain termasuk bumi mengelilinginya. Dalam bahasa Yunani, ήλιος Helios = Matahari, dan κέντρον kentron = pusat. Teori Heliosentris bertentangan dengan Geosentrisme, yang menempatkan Bumi di pusat alam semesta. Teori Geosentris ini dulunya di akui sampai beberapa abad dan didukung oleh Gereja katolik pada jaman dahulu, sehingga setiap orang yang melawan teori Geosentris, dianggap melawan gereja dan menyebarkan aliran sesat. Bumi kala itu dianggap special karena merupakan ciptaan Tuhan untuk keberadaan manusia, sehingga dianggap sebagai pusat.
Barulah ketika abad ke-16 dapat ditemukan suatu model matematis dapat meramalkan secara lengkap sistem heliosentris, yaitu Nicolaus Copernicus, seorang ahli matematika dan astronom. Pada abad berikutnya, model tersebut dijabarkan dan diperluas oleh Johannes Kepler dan pengamatan pendukung dengan menggunakan teleskop diberikan oleh Galileo Galilei.
Beberapa orang pada jaman dahulu yang menganut teori ini adalah:
1. Aristachrus, seorang berkebangsaan Yunani, sekitar tahun 310SM-230SM, orang pertama yang menciptakan model atau catatan dengan bentuk/gambar dimana Matahari terletak di tengah/pusat dan planet lain mengelilinginya. Aristachrus menggunakan teori Philolaus sebagai basisnya. Biarpun Philolaus adalah orang pertama yang mengatakan bahwa bumi bukan merupakan pusat tata surya, tetapi Philolaus juga tidak mengatakan matahari sebagai pusatnya, sehingga tidak dianggap sebagai penganut teori Heliosentris.
2. Copernicus (1473-1543), salah satu paling awal pencetus ide dari teori Heliosentris, pria kelahiran Polandia ini awalnya tidak berani menyebarkan pemikirannya, dia menyimpan idenya rapat rapat sampai mendekati akhir hayat, kemudian setelah puluhan tahun, dia memberanikan diri untuk mencetak buku nya, Dia meninggal sebelum cetakan pertama buku tersebut.
3. Giordano Bruno (1548-1600), salah satu pendukung teori Heliosentris yang paling tragis hidupnya, dia dibakar hidup-hidup pada tahun 1600. Bruno dianggap mengajar aliran sesat karena mengatakan bumi mengelilingi matahari dan juga masih banyak matahari lain dan planet lain dengan jumlah tidak terbatas di alam semesta, matahari hanyalah salah satu bintang tersebut.
4. Johannes Keppler, lahir 27 desember 1571 di Jerman, seorang ahli astronomi dan matematika, merupakan seorang peneliti penerus Tycho, setelah Tycho meninggal, semua berkas ilmu dan penelitian Tycho di wariskan kepada Keppler. Keppler terkenal akan penyimpulannya bahwa orbit planet itu berbentuk oval atau tidak bulat seperti yang diperkirakan sebelum itu. Setelah penyimpulannya itu, akhirnya ditemukanlah cara menghitung peredaran dengan tepat.
5. Galileo Galilei (1564-1642), siapa yang tidak kenal Galileo galilei, seorang penemu teleskop dan ahli astronomi, biarpun bukan dia penemu paling awal teropong, tetapi dia lah yang mengembangkan teknologi teropong dengan pesat , dan juga mempelajari dan mengamati perbintangan dan membagi hasil pengetahuannya yang banyak kepada dunia, sehingga biasa dia lah yang dianggap sebagai penemu teleskop atas sumbangsih nya yang besar.
6. Isaac Newton (1642-1727) , salah seorang sang jenius selain Albert Einstein , lahir di tahun yang sama dengan kematian Galileo Galilei, ahli mekanika, matematika, astronomi, fisika, filsafat, kimia, dan lainnya yang terkenal akan teori Hukum Gerak Newton dan Hukum Gravitasi Newton. Dia juga mengatakan matahari mengikat planet dalam Tata Surya melalui Gravitasi. Gravitasi mengikat 8 planet yan ada serta Asteroid, sedangkan gravitasi planet mengikat satellit alamnya masing-masing. Dia juga berhasil memprediksi gerak planet, planet-planet taat pada hukum kuadrat terbalik , dimana jika dua buah planet dijauhkan satu sama lain, gaya tariknya melemah sebanding dengan kuadrat jarak.