Sebenarnya teknologi eSIM bukanlah teknologi yang baru, Teknologi eSim ini sudah hadir sejak tahun 2016 lalu, dan pertama kali dirilis pada smartwatch Samsung Gear S2 Classic 3G di tahun yang sama .
Tapi entah kenapa kurang populer di Indonesia, sampai sekarang pun hanya 1 operator seluler yang mendukung fitur teknologi ini yaitu SmartFren.
Ada berbagai jenis kartu SIM untuk Smartphone, total ada lima ukuran SIM card yaitu; Standard, Mini, Micro, Nano, dan eSIM.
|
Standard SIM tidak ada pada gambar |
Kilas balik sejarah Nano SIM, pada tahun 2012 terjadi perselisihan dalam penentuan standar Nano SIM, terdapat dua pihak yang mengajukan proposal ke badan lembaga Telekomunikasi Eropa (ETSI). Pihak yang pertama adalah Apple, pihak kedua adalah gabungan RIM (blackberry), Nokia, Motorola. Dalam pertarungan itu proposal Apple menang, kubu Trio kalah (ya iyalah mana bisa lawan perusahaan kaya raya). Padahal secara ukuran, yang diajukan kubu Trio sedikit lebih kecil, memiliki bentuk persis seperti microSD.
Kemudian pada tahun 2016, muncul proposal penggunaan jenis eSIM yang langsung tertanam di sirkuit ponsel. eSIM adalah singkatan dari embedded-SIM.
Apakah itu eSim?
jawab: eSim adalah SIM card yang tidak memiliki kartu fisik, jadi semunya serba digital.
Karena serba digital dan tidak ada bentuk fisik, sehingga proses identifikasi nomor ponsel melalui chip yang tertanam di smartphone atau ponsel, sehingga biasa model model ponsel yang agak baru yang bisa menggunakan teknologi eSim ini. Beberapa perusahaan seperti Qualcomm pun berencana menggabungkan chip eSim dengan menanamkannya bersama dengan chip processor dan modem buatannya.
Kelebihan eSIM
- Tidak bisa rusak karena gores atau patah (karena bukan kartu fisik)
- Satu ponsel bisa menggunakan banyak kartu SIM
- ganti nomor dan jaringan lebih gampang, karena tidak perlu cabut-cabut SIM card
- makan tempat yang lebih kecil dibanding Nano SIM card
- Bisa menyimpan Contact sampai tak terhingga (unlimited)
- harga paket lebih murah
kekurangan eSIM
- jika ganti ponsel, repot ngurusnya harus ke Galeri SmartFren
- cuma SmartFren yang mendukung fitur ini
- belum banyak model smartphone yang mendukung fitur ini
Cara Beli dan Registrasi eSim
- Pastikan model samrtphone kamu mendukung eSIM
- Kunjungi Situs Smartfren
- Pergi ke halaman Product > eSim
- Pilih paket, ada 6 pilihan
- Pilih Nomor (nomor jelek gratis, nomor cantik bayar)
- Tentukan mau beli lewat apa, ada 4 pilihan
- Lakukan pembayaran dan tunggu 1 hari untuk mendapat email
- Buka email dan klik tombol registrasi
- Registrasi memerlukan no. KTP dan KK
- Tunggu 1 hari untuk proses aktivasi
- Setelah aktivasi, masuk ke setting > connection > SIM card manager
- Dibagian eSIM, pilih add mobile plan
- Scan QR code
- Jika sudah scan QR code, sudah bisa langsung digunakan
Pilihan Paket e-SIM SmartFren
Ada Enam pilihan paket, lima diantaranya menggunakan rentang waktu yang berlaku selama sekitar 1 bulan (28-30 hari), cuma ada satu paket yang menggunakan rentang waktu berlaku untuk satu tahun (360 hari) seharga 180.000 dengan kuota 45 gb (jika main tengah malam antara jam 1 sampai 5 pagi, itu hitungannya tidak masuk kuota utama, tetapi 'Extra Kuota Malam' yang sebesar 45 gb lagi). Jadi jika ada yang suka main jam tengah malam gituan, bisa dianggap bonus tambahan 45 gb.
Jika kalian bandingkan harganya, tampak terasa bahwa eSim paketnya lebih murah dibandingkan yang SIM Card ataupun operator seluler lain. Beberapa contoh harga paketnya adalah sebagai berikut;
Paket eSIM 90gb
- Kuota 45 gb
- Kuota extra tengah malam 45 gb
- Gratis menelepon ke semua nomor smartFren
- Harga 180.000
- berlaku 360 hari
eSIM Unlimited 28 hari
- Unlimited kuota 24 jam (dengan FUP 1gb/hari)
- Gratis telepon ke sesama smartFren
- Harga 85.000
eSIM Kuota Nonstop 31gb
- Kuota awal 18gb
- extra kuota 5gb jika install app mySF
- extra kuota 2gb/minggu
- berlaku 28 hari
Cara Beli eSIM
Tergantung paket yang dibeli, ada empat pilihan cara beli nya; melalui marketplace (tokopedia, shopee,blibli), beli langsung dari situs Smartfren, beli melalui aplikasi mobile mySF, dan terakhir kunjungi Galeri SmartFren.
Jika beli dari marketplace, maka QR codenya (yang diperlukan untuk proses aktivasi eSIM) akan dikirim ke alamat rumah kita melalui cetakan kertas. Jika beli dari aplikasi mySF ataupun website SmartFren, maka QR code akan dikirim melalui Email kita.
Ponsel yang Support / Mendukung eSIM
Nyatanya tidak semua model smartphone (ponsel) yang mendukung layanan eSIM, seperti yang dijelaskan diatas, bahwa smartphone tersebut harus tertanam chip eSIM, sehingga model-model smartphone yang lebih baru dan atas biasanya baru mendukung, minimal Samsung Galaxy S20 atau iPhone 11.
Model Smartphone yang didukung:
- iPhone rilisan tahun 2019 dan keatas (semua seri keluarga iphone 11, 12, 13, XR, XS, SE 2020)
- Samsung Galaxy (semua seri keluarga Note20, S20, S21, Z Flip, Fold)
- Google Pixel (3, 4, 5, 6)
- Huawei P40 series
- Microsoft Surface Duo dan Pro X
Pengalaman Pribadi eSIM
Saya menggunakan yang paket 360 hari, karena hanya untuk cadangan. Smartphone saya adalah Samsung Galaxy S20, dan dual sim cardnya sudah terisi kartu SIM. Jadi ini eSIM sebagai nomor ketiga. Ya disini kamu seolah bisa menggunakan tiga SIM card (atau bahkan lebih karena jumlah eSIM yang boleh digunakan untuk satu ponsel adalah unlimited atau tidak terbatas). Tapi kita tidak bisa menggunakan ketiganya sekaligus (tidak bisa semua tiga SIM card 'On' barengan), sehingga slot kartu nomor dua harus di off kan dulu jika mau menggunakan eSIM.
Awalnya saya berminat untuk membeli eSIM lewat marketplace, tapi saat saya tanya-tanya di message-nya marketplace, ternyata customer servicenya (atau sellernya) tidak membalas (biarpun online), sehingga saya mengurungkan niat, dan kemudian Saya membeli lewat situs SmartFren, kelihatan sih gampang, tapi ternyata berjalan kurang mulus, saat di halaman mengisi formulir (input no KK dan KTP) dan menekan tombol 'Submit' , terjadi error , seperti gambar dibawah.
Saya berulang kali menekan tombol kirim ulang tidak bisa, dan bahkan tunggu sampai besoknya (24 jam kemudian) masih tetap tidak bisa, tetap mendapat error yang sama. Yang berarti itu kesalahan teknis situs SmartFren, dan mungkin karena eSim masih belum diminati atau kurang populer sehingga mereka pun mungkin tidak sadar bahwa ada error di server situs mereka.
Kemudian saya menghubungi customer service mereka lewat email, tunggu 1 hari tetapi nomor ponsel saya tidak dihubungi atau email pun tidak dibalas. Kemudian saya menghubungi lewat Whatsapp, dan disitu menceritakan masalahnya, alhamdulillah customer service di whatsapp memiliki respons yang baik dan masalah registrasi dan aktivasi eSIM saya dapat teratasi dengan baik. Selain melalui Whatsapp, juga bisa mengunjungi Galeri SmartFren terdekat. Kalau saya sih males ya keluar rumah gitu, sehingga saya memilih alternatif lain.
Kecepatan eSIM
Tergantung lokasi ya, di rumah saya sinyalnya cuma 2-3 kotak tidak full, dikantor saya dengan sinyal full, dari hasil app Speedtest dengan empat kali percobaan, kecepatan paling tinggi yang didapat adalah download 130mbps dengan upload 21.6mbps, ping 70ms . Kecepatan terendah adalah 80an mbps.
Itu boleh dibilang sangat cepat, biarpun ping nya masih agak tinggi dan rasanya 70ms gitu belum cocok untuk main mobile game berat ala FPS ataupun moba yang perlu real time jalan terus.
Serba-serbi tentang eSim
kekurangan dari e-SIM, mungkin setiap kita hidupin smartphone (dari kondisi mati), maka dia akan meminta untuk loading sejenak, cuma beberapa detik sih, tapi tetap saja membuat repot karena perlu satu kali lagi menekan tombol "Ok" dan menghabiskan waktu beberapa detik.
Kesimpulan
Selama pemakaian sih saya merasa cukup puas, karena penggunaan eSIM untuk saya hanya sebagai cadangan. Terkadang nomor utama kita bisa tiba-tiba punya masalah teknis, sehingga tidak bisa digunakan, seperti misalkan koneksi internet down, kita tidak tahu itu kapan, sehingga ini bisa menjadi back-up sementara.
Ataupun jika kesuatu lokasi ternyata operator seluler utama kita tidak ada sinyal, sehingga bisa dialihkan sementara ke eSIM SmartFren. Saya menggunakan paket 1 tahun sebesar Rp 180.000, jadi sangat cocok untuk fungsi backup saya.
Menurut Anda, bagaimana nasib masa depan eSIM di Indonesia?
Sumber Referensi: