|
Berbagai Logo Marketplace Indonesia |
Ekonomi tahun 2023 tidak membaik, masih tetap tidak sehat seperti tahun 2021-2022, salah satu yang paling terkena efeknya adalah marketplace.
Beberapa marketplace terkenal yang tutup usaha di Indonesia, sebut saja elevenia, rakuten, mataharimall, blanja.com, dan yang paling terakhir adalah Jd.id.
JD.id padahal berada di bawah naungan perusahaan besar asal Tiongkok, yang mana merupakan salah satu e-commerce terbesar China di luar grup alibaba. Tetapi juga ikut koit di Indonesia.
Selain faktor ekonomi, juga dipengaruhi oleh tumbuhnya dan berkembangnya TikTok Shop. Biarpun TikTok tidaklah murni sebuah aplikasi layanan e-commerce marketplace, tetapi memiliki fitur untuk itu.
Apa saja marketplace yang masih aktif dan bersaing kuat di Indonesia pada tahun 2023? Hanya ada enam nama yang besar (catatan: menjual barang kategori umum):
#1 Tokopedia
Tokopedia yang menggunakan warna desain hijau pada situsnya ini merupakan perusahaan toko daring yang berdiri sejak tahun 2009.
Tokopedia dibuat oleh orang Indonesia, sehingga merupakan perusahaan lokal dan salah satu pendirinya adalah William Tanuwijaya.
Sekitaran bulan Mei 2021, Tokopedia dan Gojek melakukan merger dan menggunakan nama GoTo. Alat pembayaran utama tokopedia tentunya adalah Go-pay.
Sebelumnya tokopedia dikalahkan oleh Shopee dalam hal trafik dan jumlah belanja online, tetapi belakangan ini tokopedia sering mengadakan ongkir gratis atau program bebas ongkir sampai Rp 40.000, sesuatu yang Shopee tidak berani lakukan. Sehingga membuatnya menjadi ramai kembali dan mulai menggeser kedudukan Shopee.
#2 Shopee
Shopee adalah marketplace yang menggunakan warna jingga atau orange sebagai warna utamanya. Shopee menyasar produk wanita seperti fashion, make-up, dan lainnya.
Sebelumnya Shopee merajai pasar e-commerce Indonesia, sebagai yang paling banyak pengunjungnya terutama bagi kaum-kaum emak yang menyukai bebas ongkir (biarpun tidak sepenuhnya bebas).
Tetapi semenjak berkembangnya Tiktok Shop, para emak-emak dan wanita sebagian telah berpindah belanjaannya ke TikTok. Sehingga yang paling terkena efeknya dari semua marketplace adalah Shopee.
Pembayaran utama Shopee adalah produk sendiri yaitu Shopee Pay. Keunggulan Shopee adalah diperbolehkan menjual barang digital sehingga tidak ada pengiriman barang.
#3 Lazada
Peringkat ketiga adalah Lazada, yang merupakan sebuah perusahan asal negeri tetangga Singapura. Lazada merupakan perusahaan e-commerce terbesar di Asia Tenggara dengan cabang di negara Singapura, Malaysia, Indonesia, Thailand, Vietnam, dan Filipina.
Belakangan ini Lazada sangat gencar melakukan iklan dimana-mana. TIdak heran mereka mulai merangkak naik dan mulai membahayakan posisi Tokopedia dan Shopee di Indonesia.
Mirip seperti Shopee, Lazada memperbolehkan orang asing untuk menjual barang di marketplacenya, sehingga tidak heran kita akan sering menemui penjual asal China.
Lazada menggunakan Ovo sebagai alat pembayaran utama mereka.
#4 Bukalapak
Mirip dengan Tokopedia, Bukalapak merupakan sebuah perusahaan Unicorn. Perusahaan Unicorn adalah perusahaan yang memiliki valuasi di atas 1 miliar dolar AS. Jadi mereka banyak disuntik dana oleh perusahaan atau perorangan lain.
Bukalapak dulunya merupakan saingan terberat tokopedia, tetapi karena salah strategi, membuat ketenarannya menurun secara terus menerus. Kasus yang paling terkenal adalah saat Bukalapak membicarakan politik padahal sebuah perusahaan bisnis sebesar gitu tidak seharusnya berbicara politik, apalagi saat dulu masih panas-panasnya perang persaingan politik. Alhasil para pengguna banyak yang berhenti menggunakan aplikasi Bukalapak dan beralih ke yang lain.
Bukalapak bekerjasama dengan Dana sebagai alat pembayaran utama mereka.
#5 Akulaku
Dibanding dengan yang lain, akulaku merupakan marketplace yang paling muda. Tetapi perkembangannya sangat gencar, dan bahkan melampaui beberapa marketplace yang sudah lebih lama di Indonesia.
Akulaku didirikan pada tahun 2016, dan bermarkas kantor pusat di negeri tetangga Singapura. Sekarang ini Akulaku juga termasuk perusahaan unicorn.
Berkembang pesat dalam beberapa tahun belakangan ini, membuat aplikasinya diunduh ratusan juta kali di kombinasi playstore dan appstore. Sampai sekarang saya tidak tahu fenomena aneh ini kenapa perusahaan e-commerce Akulaku mampu melonjak ketenarannya di pasar yang sangat kompetitif ini.
#6 Blibli
Yang berada di ujung ekor dalam daftar ini adalah Blibli. Dibandingkan dengan marketplace selain top 5, sebenarnya Blibli tergolong masih lumayan.
Tetapi jika ditanya marketplace manakah yang mungkin paling diujung tanduk mengikuti nasib jd.id dan elevenia, maka mungkin BliBli jawabannya. Tidak tahu sampai berapa lama Blibli akan bertahan. Tetapi untuk sementara Blibli harus bersaing dengan Akulaku menjadi marketplace terbesar kelima di Indonesia.
Blibli menggunakan warna biru sebagai warna tema utamanya.