|
Logo mini swalayan 7-Eleven |
Ada beberapa waralaba (franchise) asing yang sempat hadir di Indonesia, tetapi biarpun sukses di luar negeri, nyatanya mereka gagal di negeri Indonesia, alias rugi total, siapa sajakah mereka? Berikut tujuh di antaranya:
1. Subway
Sebelumnya, Subway sudah pernah hadir di Indonesia tepatnya di Plaza Senayan dan berbagai tempat pada akhir tahun 1990-an. Namun saat itu peminatnya tidak banyak sehingga managemen Subway memilih untuk menutup gerai di Indonesia.
2. Taco Bell
Waralaba ini sebelumnya sempat hadir pada era 2000-an di Kemang, Jakarta, tetapi tutup karena bangkrut.
Edit: Taco Bell kembali hadir di Indonesia. Gerai mereka ini hadir di kawasan Senopati, Jakarta Selatan. Dibawah lisensi oleh PT Fast Food. Peresmian launching diadakan bulan Desember 2020.
3. 7-Eleven
Mini Market yang sangat terkenal didunia ini, jika di luar negeri kita bisa menemuinya di setiap jalan, tetapi di Indonesia kalah bersaing dengan Duopoly Indomaret dan Alfamart. PT Modern Internasional Tbk menyatakan menutup semua gerai 7-Eleven pada 30 Juni 2017 dikarenakan kurangnya sumber daya untuk membiayai operasional gerai. Padahal 7-Eleven Indonesia sempat memiliki ratusan gerai.
4. Jollibee
Waralaba cepat saji asal Filipina dengan maskot lebah ini sempat membuka gerai di Indonesia dan terkenal di era tahun 1990-an, sebelum akhirnya ditutup tahun 2001. Padahal dulu sempat hadir di beberapa kota di Indonesia, bukan hanya Jakarta.
5. Lotteria
Waralaba asal Korea Selatan Lotteria menutup permanen gerainya mulai 29 Juni 2020. Perusahaan waralaba restoran cepat saji Lotteria mengumumkan akan menutup seluruh gerainya di Indonesia. Penutupan gerai akan dilakukan mulai 29 Juni 2020 sebagai efek dari Corona
6. Toys "R" Us
Waralaba toko mainan besar asal Amerika Serikat ini Kalah bersaing dengan Toy Kingdom di Indonesia, akhirnya Toys R Us dinyatakan tutup tahun 2005. Bisnis mereka di beberapa negeri termasuk negeri asal mereka AS juga goyang.
7. Nando's
Nando’s juga pernah ada di Jakarta, tepatnya di tiga mall; Cilandak Town Square, Mal Kelapa Gading, and Mal Taman Anggrek. Sayangnya cuma bertahan sebentar kemudian bangkrut. Nampaknya citra rasa makanan tidak sesuai dengan lidah orang Indonesia.