Asal-Mula Penyebab Cerita Perang 3 Kerajaan Dinasti Zhou Tiongkok
Romance of the Three Kingdoms (samkok), sebuah epik klasik karya Luo Guanzhong, mempertemukan para pahlawan dan penjahat dengan gairah yang tak terbatas. Di tengah perang dan kehancuran, sebuah benih cinta mekar di antara para pemimpin hebat. Kisah-kisah cinta yang mengharukan dan berbahaya melekat pada latar belakang peperangan dan konspirasi yang mendalam.
Cinta sejati yang mengubah nasib ditemukan antara Liu Bei, pemimpin penuh kasih, dan istrinya, Sun Shangxiang, yang menjadi pion cerdik di medan perang. Kemesraan yang tidak tergoyahkan juga dijumpai dalam cinta abadi antara Zhuge Liang, bijaksana dan jenius strategi, dengan istrinya, Huang Yueying, yang sama cerdasnya dengan sang suami.
Namun, cinta juga bisa merusak dan membutakan. Permainan hati yang rumit terjalin di antara Cao Cao, pemimpin licik dengan ambisi tak terbendung, dan Zhen Ji, seorang wanita yang cantik namun anggun dalam kesetiaannya.
Di tengah perang dan intrik ini, persahabatan tumbuh kuat dan setia. Kisah persahabatan tak tergoyahkan antara Liu Bei, panglima yang rendah hati, dan Zhang Fei, penguasa kasar namun jujur, selalu menjadi cermin bagi kekuatan persahabatan yang mampu mengatasi segala rintangan.
Begitulah, di antara rentetan peperangan dan ambisi yang tak berkesudahan, Romance of the Three Kingdoms menghadirkan cerita tentang cinta dan persahabatan yang melampaui batas waktu. Kisah-kisah luar biasa ini telah menyentuh hati jutaan orang dan terus hidup hingga kini, mengajarkan kita tentang nilai-nilai yang sesungguhnya berharga dalam hidup.
Romance of the Three Kingdoms berdasarkan sejarah asli Tiongkok pada masa akhir dinasti Zhou tentang perang tiga kerajaan. Tiongkok saat itu mengalami gejolak politik, kekaisaran yang goyah, dan ambisi para jendral yang membara. Namun, di tengah kekacauan dan peperangan yang melanda, cerita luar biasa tentang cinta negara, persahabatan, kepahlawanan, strategi perang, siasat, dan pengkhianatan tumbuh subur di antara kehausan ambisi.
Bagaimana peristiwa "Kisah Tiga Negara" yang merupakan perang 3 negara besar di Tiongkok itu bisa terjadi? urutannya gimana?
Alur Kejadian Sejarah
Asal-mula sejarah awal penyebab kisah dan kejadian peristiwa cerita perang tiga kerajaan pada akhir dinasti Zhou di China (romance of the three kingdoms,atau samkok) bisa diringkas sebagai berikut:
- Pada awalnya terjadi pemberontakan Yellow Turban (serban kuning) terhadap dinasti Han, kemudian dilanjuti oleh pemberontakan Liang.
- Kaisar Ling sakit keras dan mendekati ajal, sebagian disebabkan oleh stress berkepanjangan karena masalah pemberontakan Yellow Turban.
- Kaisar Ling hanya memiliki 2 putra, dia sering kehilangan putra, jadi cuma tersisa 2, yang satu bernama Liu Bian adalah dari permaisuri He dan lebih tua, tapi karakter dan sifatnya kurang bagus, sedangkan satu putra lagi bernama Liu Xie, dari selir, lebih kecil tapi memiliki karakter lebih baik. Kaisar Ling tidak bisa memutuskan siapa yang akan jadi penggantinya sampai mendekati hayat.
- Saat hampir meninggal karena sakit keras, Kaisar Ling menunjuk pembantu setianya kasim agung Jian Shuo agar nanti setelah dia meninggal, menunjuk pangeran Liu Xie sebagai penggantinya. Terjadi perebutan kekuasaan antara Jian Shuo dan He Jin (seorang kepala jendral yang merupakan adik kandung permaisuri He). Jian Shuo membujuk 10 kasim tingkat atas untuk membunuh He Jin, tapi para kasim itu dibujuk Guo Sheng (sekutu permaisuri He) untuk menolaknya. Permaisuri He dan adiknya, He Jin, yang adalah kepala para jendral militer berhasil menginstal Liu Bian menjadi kaisar, kemudian eksekusi Jian Shuo.
- Atas usul Yuan Shao, He Jin berencana untuk eliminasi fraksi Kasim (membubarkan semua kasim dari istana). usulan ini ditolak oleh ibusuri He (permaisuri He setelah anaknya jadi kaisar maka dia menjadi ibusuri), karena dia merasa jijik dan tidak sopan jika dia harus dilayani oleh pria, kemudian ibu dari ibusuri juga menolak usul itu karena disogok oleh para kasim, dengan dalih bahwa saat dulu mau masuk istana jadi selir kaisar, dibantu oleh kasim.
- Sepuluh Kasim tingkat atas membentuk aliansi (aslinya 12 orang, ntah kenapa disebut 10 kasim).
- He Jin mendapat akal, dengan melakukan plot menyuruh Yuan Shao, Yuan Shu, dan 3 panglima militer tingkat propinsi untuk menyerang ibukota kerajaan Luo Yang, terus memaksa minta 10 kasim di eksekusi, jika tidak akan memberontak maju terus, dengan cara ini ibusuri He tidak akan bisa menolak
- Sesaat sebelum Yuanshao dan aliansi mendekati Luoyang, 10 kasim berencana membunuh He Jin, rencana itu berhasil dan He Jin meninggal dibunuh dalam serangan dadakan.
- Yuanshao, Yuanshu dan para bawahan He Jin menyerang istana , dan membantai para kasim. Setiap kasim yang ditemui dibunuh, sehingga yang ingin selamat identifikasikan dengan melorotkan celananya.
- Selama pembantaian itu, kasim yang berhasil kabur, membawa serta Kaisar Shao (Liu Bian), ibusuri, dan pangeran Liu Xie sebagai sandera.
- Lu Zhi mengejar mereka sampai ke hulu sungai dan menyelamatin keluarga kerajaan , membawa mereka balik ke istana , di perjalanan mereka bertemu dengan Dong Zhuo. Dong Zhuo terkesima melihat pangeran Liu Xie yang lebih punya aura kaisar dibanding kaisar Shao yang dalam kondisi shock saat itu.
- Dong Zhuo yang ikut kembali ke istana nantinya meracuni kaisar Shao dan ibusuri He, dan menggantikannya dengan Liu Bian sebagai kaisar baru.
- Terjadi kampanye perang melawan Dong Zhuo dari luar , yang tergabung dalam aliansi anti-Dong Zhuo (yuanshao, yuanshu, caocao, dll)
- Dong Zhuo membakar ibukota Luoyang dan pindah ke Chang'An sebagai ibukota baru.
- Dong Zhuo vs CaoCao dalam pertempuran XingYang, CaoCao kalah.
- koalisi melawan Dong Zhuo terpecah belah, bahkan para pejabat lokal mengeset diri sendiri menjadi panglima perang. dari sini dimulailah peperangan antar para panglima yang jumlahnya sangat banyak, untuk berebut takhta tertinggi dan menguasai semuanya.
- Perebutan itu nantinya menyusut menjadi sisa 3 kelompok yang kita kenal dengan Sam Kok (3 negara/kerajaan) yang berlangsung lebih dari 60 tahun lamanya.
Kesimpulan
Andai kaisar Lian saat masih hidup lebih tegas dalam memutuskan siapa penerusnya, mungkin tidak akan terjadi sejarah 3 kerajaan di akhir dinasti Han.