Xiaomi Merilis HyperOS, Apakah OS Baru? Atau Masih Turunan Android?

Xiaomi Merilis HyperOS, Apakah OS Baru? Atau Masih Turunan Android?

 CEO dari Xiaomi, Lei Jun, hari ini mengumumkan di X (sebelumnya Twitter) bahwa mereka akan merilis sistem operasi baru yang diperkirakan akan rilis pada tanggal 27 Oktober 2023 mendatang. Hal ini juga dikonfirmasi oleh Alvin Tse, wakil presiden dari Xiaomi wilayah India.

HyperOS ini akan menggantikan MIUI yang sudah berlangsung selama 13 tahun lamanya. Rencananya HyperOS akan muncul pertama kali pada smartphones seri Xiaomi 14.

Alvin Tse mengatakan bahwa ini akan benar-benar baru arsitekturnya. Saat Lei Jun ditanya melalui X apakah akan memiliki kemiripan dengan MIUI, Alvin mengatakan tidak ada kemiripan UI (antarmuka).




Lalu, Apakah HyperOS masih turunan dari Android?

Belum ada konfirmasi resmi dari pihak Xiaomi terkait dengan hal ini, rasanya mereka pun tidak akan membahas atau menjawabnya dengan jelas.

HyperOS mulai dikerjakan pada tahun 2017, jadi telah berlangsung selama enam tahun pengerjaan sebelum diluncurkan. Tidak tahu apakah dengan waktu yang lama gitu hanya memodifikasi dan mengubah basis AOSP (android open source platform) dan masih tetap menggunakan micro kernel Linux Android.

Tetapi dari salah satu petunjuk, nampaknya iya. Xiaomi mengatakan bahwa HyperOS “didasarkan pada integrasi Android yang berkembang pesat dan sistem Vela yang dikembangkan sendiri dan sepenuhnya menulis ulang arsitektur yang mendasarinya.”

Jadi nampaknya HyperOS adalah sistem operasi berbasis Android yang telah di modifikasi berat sehingga mirip sistem operasi baru. Tetap menggunakan AOSP sebagai dasar.

HyperOS ini menurut Xiaomi sangat fokus pada integrasi berbagai perangkat keras, jadi bukan hanya fokus kepada smartphones, tetapi bagaimana integrasi dan koneksi dengan perangkat lainnya yang saling terhubung, yang disebut istilah IoT (internet of things).

Menjawab pertanyaan dari salah satu pengguna Xiaomi di X, apakah sistem operasi ini akan dirilis juga di luar China? Alvin mengatakan iya, tetapi sekarang ini masih fokus di dalam negeri. Untuk luar negeri atau pasar global, mereka akan merencanakannya di masa mendatang.

Nampaknya semua pabrikan smartphones menginginkan sistem operasi sendiri, karena lebih leluasa untuk bergerak dan menjalankannya, serta tidak takut dari ancaman pembuat OS seperti yang terjadi pada kasus Huawei dan Amerika, yang berimbaas Huawei dilarang menggunakan Android buatan Google yang merupakan perusahaan Amerika.

Share:
Next Post Previous Post