Pengenalan Seputar Topik Buddha Untuk Non-buddhisme
Barusan saya mencari informasi seputar buddhisme, ini sedikit yang bisa saya dapat dan mungkin bisa untuk orang non-buddha yang ingin mengetahuinya.
Buddha adalah adalah salah satu dari 8000-an agama yang ada dalam sejarah dunia, sekarang ini menempati urutan keempat agama terbesar dunia dengan pengikut / penganut sebesar 500 juta orang (sekitar 6,6%).
Setiap agama besar biasa memiliki berbagai aliran, seperti aliran besar pada Islam ada Sunni dan Syiah (Shia), pada Kristen ada Katolik, Protestan, Orhotodox. Demikian juga Buddha, ada tiga aliran besar yaitu Mahayana, Theravada, dan Vajrayana. Tentu saja selain tiga aliran besar itu juga terdapat aliran lain yang kecil, juga ada sub-aliran, seperti contoh yang sering kita dengar Zen Buddhism yang merupakan sub-cabang dari Mahayana yang banyak fokus di meditasi.
Negara yang jumlah penganut Buddha terbanyak tentu saja adalah China, tidak heran mengingat populasi negara tirai bambu sangatlah tinggi. Sedangkan jika berdasarkan persentase proporsi penganut banding populasi penduduk negara, maka berikut hasilnya:
- Cambodia 96.9%
- Thailand 93.2%
- Myanmar 80.1%
- Bhutan 74.70%
- Sri Lanka 69.3%
- Laos 66.0%
- Mongolia 55.1%
- Japan 36.2% - 66.7%
- Taiwan 35.1%
- Singapore 33.2%
- South Korea 22.9%
- Malaysia 19.8%
- China 18.2%
- Macau 17.3%
- Vietnam 16.4%
- Hong Kong 13.2%
- Nepal 10.3%
Berbeda dengan agama lain yang masuk dalam grup kelompok agama-agama Ibrahim seperti Kristen, Islam, Yahudi, agama Buddha tidak menggunakan konsep satu Ketuhanan tunggal maha kuat dan sempurna yang menciptakan manusia, kehidupan, dan bumi. Ajaran Buddha memandang keberadaan, termasuk dunia kita, bersifat siklus. Tidak ada konsep peristiwa penciptaan tunggal, semua terjadi secara alami. Alam semesta melewati siklus kemunculan, keberadaan, dan kehancuran yang tiada akhir. Hal itu terus berlangsung secara terus-menerus dan berulang-ulang. Konsep ini dijelaskan dalam beberapa sutra, seperti Aggañña Sutta. Fokus inti agama Buddha adalah memahami penderitaan dan mencapai pencerahan, bukan asal mula alam semesta.
Ajaran Buddha sebagai gantinya memiliki konsep ke-Buddha-an, sebuah tingkatan pencerahan tertinggi yang bisa dicapai. Semua mahkluk hidup berkesempatan mencapai tingkat pencerahan itu, yang tentunya sangat sulit, karena salah satu syaratnya adalah melepaskan hampir segalanya yang bersifat duniawi. Siddhartha Gautama, setelah melewati berbagai macam penderitaan sampai tingkat tertentu, yang memotivasi keinginannya untuk melepaskan diri dari penderitaan dan mencapai pencerahan. Jadi jangan bingung jika ada orang beragama buddha yang saat ditanya siapa pencipta manusia dan bumi, mereka tidak akan tahu jawabannya.
Siddhartha Gautama kemudian menjadi Buddha dengan sebutan nama Buddha Shakyamuni, yang merupakan Buddha ketiga dalam siklus kehidupan tanpa henti. Sedangkan dipercaya Buddha keempat akan datang di masa depan menggantikannya dan memiliki sebutan Buddha Maitreya. Buddha sendiri ada sangat banyak jumlahnya, sampai-sampai kita tidak akan tahu berapa banyak, Di sini yang dimaksud adalah Buddha sebagai guru dunia, yang mengajarkan manusia dan memberi petunjuk dalam proses pencerahan.
Kapan Buddha Maitreya akan datang? dikatakan bahwa setelah tidak ada lagi orang yang percaya dengan agama Buddha, tidak ada lagi pengikut dan penganutnya, maka Buddha Maitreya akan datang memberikan ajarannya. Jadi semakin ke masa depan/mendatang maka akan semakin berkurang jumlah penganut buddhisme sampai ke titik dasar. Saat itu dunia akan sangat "hitam", kejahatan merajalela, rentang waktu umur kehidupan orang jadi sangat pendek (semakin pendek dari waktu ke waktu), penyakit bermunculan, perang dimana-mana, keserakahan yang mengerikan, dll. Setelah kehancuran total, datang Maitreya dan barulah muncul proses kelahiran baru, jadi terjadi siklus restart (pengulangan kembali dari awal). Saya ambil informasi ini dari berbagai sumber situs, tapi saya tidak tahu apakah ini ada di sebut dalam kitab suci Tripitaka atau tidak.
Balik ke 3 aliran agama Buddha, aliran Mahayana biasa dianut oleh penduduk beragama Buddha dari negara China, Korea Selatan, Korea Utara, Jepang, Vietnam, Taiwan, Malaysia, Indonesia. Sedangkan Theravada banyak terdapat di Thailand, Laos, Kamboja, Myanmar, Sri Lanka. Kemudian Vajrayana banyak terdapat di sekitaran Tibet, Mongolia, Bhutan, Nepal, dan Rusia bagian timur. Negara Singapura agak unik ,karena seimbang antara Mahayana dan Theravada, kemudian India yang merupakan asal muasal Siddhartha Gautama menganut aliran Maharashtra, aliran kelima terbesar setelah Navayana.
Negara yang mayoritas Buddha, hampir semuanya berada di benua Asia. Beberapa negara sebelumnya memiliki sejarah agama Buddha seperti contohnya Indonesia pada zaman era dinasti Sriwjiaya (era dinasti Majapahit bisa disebut juga biarpun sudah banyak bercampur dengan Hindu).
Di Indonesia, tidak ada wilayah (baik kota ataupun provinsi) yang dominan penganut agama Buddha (maksudnya yang mencapai 50% populasi). Kota Pontianak dan Singkawang merupakan wilayah dengan jumlah penganut Buddha terbanyak. Di Pontianak tercatat ada 66.753 jiwa yang beragama Buddha. Di Singkawang, jumlah penganut agama Buddha menempati posisi kedua terbanyak setelah Islam dengan jumlah 55.363 jiwa atau setara dengan 29,7 persen. Sementara itu, jika melihat jumlah angkat penganut, umat Buddha paling banyak berada di ibukota Jakarta dengan jumlah 317 ribu jiwa. Kota Medan juga boleh dibilang merupakan wilayah dengan jumlah penduduk Buddha besar, yaitu 184.807 jiwa. Disusul Deli Serdang yang dihuni oleh 36.380 penduduk beragama Buddha.
Secara kaitan dengan sejarah buddhisme, saya membagi negara-negara dunia dalam kaitannya dengan Buddhisme menjadi 3 bagian kelompok.
Negara Buddhisme Tinggi
Kamboja, Thailand, Myanmar, Bhutan, Sri Lanka, Laos, Mongolia, Tibet
Negara dengan buddhisme tingkat sedang
Jepang, Singapura, Korea Selatan, Taiwan, Malaysia, Vietnam, China (termasuk Macau, Hong Kong)
Negara dengan Sejarah Buddhisme
Indonesia, India, Nepal, Korea Utara, Afganistan, Kalmykia (wilayah Rusia dengan dominasi 48% Buddha), Pakistan, Filipina, Iran dan wilayah Asia Tengah (Uzbekistan, Turkmenistan, Tajikistan.).
Catatan:
Siddharta Gautama lahir di Nepal, tepatnya wilayah bernama Lumbini, kemudian melakukan perjalanan dan hidup menetap di India (tepatnya India bagian utara) sampai meninggal.
Siddhartha Gautama tidak banyak melakukan perjalanan ke berbagai negara, hanya 2 negara itu selama hidupnya, jadi tidak seperti pengalaman biksu tong sam cong (Táng-sānzàng (唐三藏) / Xuanzang) yang pergi ke banyak negara.