Panduan Memaksimalkan Penggunaan Product Schema untuk SEO Anda

Panduan Memaksimalkan Penggunaan Product Schema untuk SEO Anda

 79percentclock.com - Di bisnis online yang sangat kompetitif saat sekarang ini, sekadar meraih peringkat Google yang tinggi tidak cukup untuk menjamin keberhasilan. Anda perlu melakukan segala hal untuk menarik minat pengguna agar memilih toko e-commerce / marketplace Anda dibanding toko lain yang tak terhitung jumlahnya. Untuk meningkatkan rasio klik-tayang dan mendorong lalu lintas organik, bisnis e-commerce harus mengintegrasikan skema produk (product schema) ke dalam strategi SEO mereka agar maksimal. Jika ingin bisnis online Anda lebih banyak mendatangkan trafik, mungkin bisa juga menghubungi Jasa SEO Terbaik.

Apa Itu Product Schema?

gambar contoh hasil dari penggunaan product schema yang bisa meningkatkan SEO

Schema markup adalah kode (kosakata semantik) yang Anda tempatkan di situs web Anda untuk membantu mesin pencari memberikan hasil yang lebih informatif kepada pengguna. Khususnya, product schema adalah jenis markup yang dirancang untuk mendeskripsikan produk-produk yang Anda jual. Ini menambahkan lapisan informasi tambahan ke halaman produk Anda, memungkinkan Google dan mesin pencari lainnya untuk menampilkan "rich snippets" atau hasil format kaya yang bisa meningkatkan visibilitas dan klik di halaman hasil pencarian (SERPs).

Mengapa Product Schema Penting?

Peningkatan Visibilitas: Dengan product schema, informasi seperti harga, ketersediaan, dan ulasan bisa diperlihatkan langsung di SERPs, menarik perhatian lebih besar dari pengguna.

CTR yang Lebih Tinggi: Rich Snippet yang muncul pada hasil pencarian seperti Google sering kali menghasilkan rasio klik yang tinggi karena memberikan informasi yang relevan secara langsung di halaman hasil pencarian. Studi menunjukkan bahwa pengunjung mengklik hasil pencarian yang berupa Rich Snippet (yang menggunakan markup skema) sebanyak 58 persen dibandingkan dengan 41 persen untuk hasil pencarian yang tidak Rich Snippet.

Kepercayaan Pengguna: Informasi seperti ulasan dan rating bisa meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk Anda bahkan sebelum mereka mengunjungi situs web Anda.

Cara Implementasi Product Schema

Pilih Jenis Markup: Anda bisa menggunakan microdata, JSON-LD, atau RDFa. Saat ini, JSON-LD adalah yang paling direkomendasikan oleh Google karena lebih mudah diterapkan dan memungkinkan pembaruan tanpa mengubah HTML.

Tentukan Informasi Produk: Data yang harus Anda sertakan mencakup nama produk, deskripsi, harga, gambar, ketersediaan, dan jika memungkinkan, ulasan dan rating.

Gunakan Alat Pembantu: Google menyediakan Rich Results Test Tool untuk memeriksa apakah markup Anda benar. Ada juga plugin seperti Yoast SEO untuk WordPress yang bisa membantu dalam menambahkan schema markup.

Aplikasikan di Halaman Produk: Masukkan kode markup ke dalam halaman produk Anda. Pastikan setiap detail yang relevan tentang produk termasuk dalam markup tersebut.

Validasi dan Pemantauan: Setelah menerapkan schema, validasi menggunakan Google Search Console untuk memastikan tidak ada kesalahan. Pantau juga untuk melihat apakah Anda mendapatkan rich snippets di SERPs.

contoh hasil dari product schema yang muncul pada merchant listings di mesin pencari google
contoh hasil dari penggunaan Product Schema versi merchant listings

Best Practices

Jaga Informasi Tetap Akurat: Pastikan semua data yang Anda masukkan dalam schema selalu up-to-date, terutama untuk harga dan ketersediaan.

Gunakan Schema untuk Semua Produk: Jika Anda memiliki banyak produk, usahakan semuanya mendapatkan manfaat dari product schema.

Ulasan dan Rating: Jika ada, sertakan ulasan dan rating. Ini tidak hanya meningkatkan SEO tetapi juga membantu dalam pengambilan keputusan pembeli.

Apakah ada jaminan menerapkan Product Schema bisa langsung muncul di google?

Tidak, tidak ada jaminan bahwa menerapkan Product Schema akan langsung membuat produk Anda muncul di hasil pencarian Google dengan rich snippets. Berikut beberapa alasan mengapa:
  • Validasi Google: Google perlu memvalidasi markup schema yang Anda gunakan. Meskipun Anda menerapkan schema dengan benar, mungkin butuh waktu bagi Google untuk mengcrawl kembali situs Anda dan mengenali schema tersebut.
  • Kualitas Markup: Jika ada kesalahan dalam penerapan markup, seperti kesalahan sintaks atau data yang tidak konsisten, Google mungkin tidak akan menampilkan rich snippets.
  • Kompetisi: Banyak situs yang menggunakan schema markup. Google memilih mana yang akan ditampilkan berdasarkan berbagai faktor, termasuk relevansi, kualitas konten, dan pengalaman pengguna.
  • Kebijakan Google: Google memiliki aturan dan kebijakan mengenai penggunaan rich results. Jika situs Anda tidak memenuhi standar ini, rich snippets mungkin tidak akan ditampilkan.
  • Frekuensi Pembaruan: Google tidak selalu memperbarui hasil pencarian secara instan setelah perubahan dilakukan pada situs. Kadang-kadang dibutuhkan waktu beberapa hari atau bahkan minggu sebelum perubahan tersebut terlihat di SERPs.
  • Eksperimen Google: Google sering melakukan eksperimen dengan hasil pencarian, termasuk bagaimana dan kapan rich snippets ditampilkan. Ini berarti bahkan dengan markup yang benar, tampilan rich snippets bisa bervariasi.
  • Ketersediaan Fitur: Google mungkin tidak menampilkan rich snippets untuk setiap jenis pencarian atau untuk setiap kueri, tergantung pada apa yang menurut mereka paling bermanfaat untuk pengguna.

Kesimpulan

Product schema markup adalah salah satu cara terbaik untuk menonjolkan produk Anda di mesin pencari. Dengan implementasi yang benar, Anda tidak hanya meningkatkan SEO Anda tetapi juga memberikan pengalaman yang lebih baik bagi pengguna, yang pada akhirnya bisa mengarah pada peningkatan penjualan dan interaksi. Semakin banyak jumlah trafik ke web bisnis Anda, maka semakin tinggi pula peluang keberhasilan menggait konsumen. Ingat, SEO adalah tentang memberikan nilai kepada pengguna, dan product schema adalah alat yang kuat dalam misi tersebut.


Share:
Next Post Previous Post