Sinopsis The Lobster, Drama Produksi Eropa yang Unik Ceritanya

Sinopsis The Lobster, Drama Produksi Eropa yang Unik Ceritanya

 79percentclock.com - Biasanya saya review Film Korea (k-drama), China, Jepang (dorama), atau Amerika (hollywood), tapi kali ini saya akan review film produksi eropa yang agak tidak umum, yaitu "The Lobster". Film ini merupakan hasil kerjasama beberapa negara yaitu Inggris, Irlandia, Yunani, Prancis, dan Belanda. Disutradarai oleh Yorgos Lanthimos dan rilis pada tahun 2015. Dikutip dari layarlebar, film ini menawarkan satu pendekatan unik terhadap konsep cinta dan kesepian dengan campuran absurditas dan satire yang menarik, membuatnya masuk dalam kategori komedi hitam. 


Sinopsis:

Di dunia dystopia "The Lobster", setiap orang yang tidak berpasangan harus memasuki hotel khusus tempat mereka diberi waktu 45 hari untuk menemukan pasangan. Jika gagal, mereka akan diubah menjadi hewan pilihan mereka sendiri. David, diperankan oleh Colin Farrell, memilih untuk menjadi lobster jika gagal dalam misinya. 

Estetika dan Gaya:

Lanthimos dikenal dengan penggunaan gaya visual yang sangat unik, dan "The Lobster" tidak terkecuali. Film ini menciptakan suasana yang dingin dan klinis dengan palet warna yang terbatas dan pencahayaan yang sengaja tampak datar. Dialog sering kali monoton dan penuh dengan humor gelap, menciptakan kontras yang menarik antara absurditas situasi dan seriusnya penyampaiannya.

Aktor dan Penampilan:

Colin Farrell memberikan penampilan yang sangat berbeda dari biasanya, dengan karakter yang pasif namun penuh perhitungan. Rachel Weisz sebagai "Short Sighted Woman" memberikan kedalaman emosi yang menyeimbangkan keabsurdan dunia di sekitar mereka. Para aktor lain seperti Olivia Colman, Ben Whishaw, dan John C. Reilly juga memberikan penampilan yang konsisten dengan tema film.

Tema dan Pesan:

Film ini mempertanyakan norma sosial mengenai hubungan romantis dan kesepian. Dengan satir yang tajam, "The Lobster" menyoroti bagaimana masyarakat memaksakan standar untuk berpasangan dan mengkritik penilaian terhadap mereka yang memilih hidup sendiri. Di sisi lain, film ini juga mengeksplorasi kebebasan dan pilihan yang kadang-kadang terbatas oleh konvensi sosial.

Kesan Akhir:

"The Lobster" adalah film yang tidak mudah dicerna karena cara ia memainkan ekspektasi penonton dengan humor hitam dan narasi yang tidak konvensional. Ini bukan film untuk semua orang, tetapi bagi mereka yang mencari sesuatu yang baru dan berpikir di luar kotak, film ini adalah sebuah perjalanan menarik yang membuat penonton berpikir tentang esensi dari cinta dan kehidupan itu sendiri. 

Kesimpulan:

Dengan pendekatan yang unik dan penuh dengan lapisan filosofis, "The Lobster" menonjol sebagai sebuah karya yang tidak hanya menghibur tetapi juga merangsang intelektual. Meskipun mungkin tidak selalu nyaman ditonton, film ini pasti akan meninggalkan kesan mendalam dan mungkin memicu diskusi yang menarik tentang masyarakat modern.

Dengan total durasi 118 menit, film asal Eropa ini direkomendasikan untuk ditonton.

Pemeran:

  • Colin Farrell sebagai David
  • Rachel Weisz sebagai Shortsighted Woman
  • Jessica Barden sebagai Nosebleed Woman
  • Olivia Colman sebagai Hotel Manager
  • Ashley Jensen sebagai Biscuit Woman
  • Ariane Labed sebagai Maid
  • Angeliki Papoulia sebagai Heartless Woman
  • John C. Reilly sebagai Lisping Man (Robert)
  • Léa Seydoux sebagai Loner Leader
  • Michael Smiley sebagai Loner Swimmer
  • Ben Whishaw sebagai Limping Man (John)
  • Roger Ashton-Griffiths sebagai Doctor
  • Ewen MacIntosh sebagai Hotel Guard


Share:
Next Post Previous Post