Penggunaan Teknologi Canggih Pada Restoran di Negera China Selain Robot
79percentclock.com - Negara China sangat maju dalam hal teknologi belakangan ini. Dalam lanskap restoran China pada Maret 2025, inovasi teknologi canggih menjadi fokus utama untuk meningkatkan efisiensi operasional, pengalaman pelanggan, dan daya saing di pasar yang sangat kompetitif. Artikel ini mengeksplorasi teknologi pintar dan Inovasi Restoran di Era Digital yang sedang mengubah industri restoran.
Teknologi untuk Melibatkan Pelanggan
Salah satu area inovasi yang menonjol adalah teknologi yang meningkatkan keterlibatan pelanggan. Restoran seperti KFC China telah mengintegrasikan permainan realitas tertambah (AR) ke dalam meja di sekitar 300 outletnya, memungkinkan pelanggan berinteraksi dengan makanan mereka secara menyenangkan dan interaktif. Wu Fang Zhai, sebuah rantai restoran makanan tradisional China, juga memanfaatkan AR untuk keterlibatan pelanggan, menawarkan diskon melalui permainan AR, yang meningkatkan tingkat pembelian ulang sebesar 47,5% dan transaksi per pelanggan naik 14,5% .
Teknologi pengenalan wajah juga menjadi tren yang signifikan. KFC China menggunakan teknologi ini untuk memprediksi pesanan berdasarkan usia dan gender, serta mengenali pelanggan tetap untuk merekomendasikan item, yang meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan. Pilot ini dimulai di Beijing dan diperluas ke kota-kota besar pada 2017, menunjukkan adopsi yang cepat.
Untuk pengalaman makan yang benar-benar unik, Ultraviolet di Shanghai menawarkan pengalaman makan multi-sensorik dengan harga $1.000 per kepala. Pelanggan duduk di ruangan gelap dengan layar video, suara surround, dan emiter aroma, menciptakan suasana imersif yang melengkapi hidangan, mencerminkan tren personalisasi di restoran kelas atas.
Efisiensi Operasional dengan Teknologi Pintar
Di balik layar, teknologi pintar mengoptimalkan operasi restoran. Sistem pemesanan dan pembayaran digital sangat umum, dengan Koubei milik Alibaba yang menyediakan pemesanan dan pembayaran berbasis QR code, sementara WeChat digunakan untuk berbagai layanan termasuk pembayaran, navigasi, promosi, dan pengiriman makanan. Sistem ini mengurangi waktu tunggu dan meningkatkan pengalaman dinning secara keseluruhan.
Perangkat Internet of Things (IoT) dan sistem manajemen dapur pintar juga mengubah cara restoran menangani inventaris dan persiapan makanan. Solusi Alibaba mencakup perangkat IoT untuk pemantauan operasi dapur secara real-time dan sistem display dapur yang menyederhanakan pemenuhan pesanan. Haidilao, rantai hotpot populer, menggunakan sistem manajemen pesanan digital yang memanfaatkan big data untuk mengoptimalkan pengadaan bahan, memastikan kesegaran dan efisiensi biaya, yang membantu menurunkan biaya operasional.
Teknologi Self-Service dan Ritel Tanpa Awak
Teknologi self-service memberdayakan pelanggan untuk mengontrol pengalaman dinning mereka. Wedome, sebuah rantai toko roti, telah memperkenalkan teknologi kasir berbasis pengenalan gambar yang secara otomatis mengenali item yang diletakkan di depannya, menghilangkan kebutuhan akan kasir tradisional. Selain itu, Wedome menawarkan layanan ritel tanpa awak 24 jam, memungkinkan pelanggan berbelanja kapan saja, meningkatkan waktu operasional dan output bisnis.
Wu Fang Zhai juga mengadopsi self-service dengan wadah ritel tanpa awak dan sistem panggilan layar besar yang memfasilitasi layanan cepat dan efisien, dengan pertumbuhan pendapatan 40% dalam 6 bulan dan peningkatan tingkat pergantian meja sebesar 37%.
Perkembangan Teknologi Kedepannya
Melihat ke depan, sistem pemesanan berbasis suara dan pencahayaan pintar diperkirakan akan semakin umum. Pemesanan berbasis suara memungkinkan pelanggan memesan melalui perangkat pintar atau kios self-service secara konversasional, meningkatkan kenyamanan. Sistem pencahayaan pintar dapat menyesuaikan suasana berdasarkan waktu atau preferensi pelanggan, menciptakan atmosfer yang sempurna untuk makan malam, meskipun adopsi spesifik ini di China masih tahap dikembangkan.
Lanskap Pasar dan Implikasi
Pasar restoran China diperkirakan akan melampaui 5 triliun yuan ($725 miliar) pada 2020, tumbuh 13,6% dari 2018, dengan industri jasa, termasuk katering, berkontribusi 58,8% terhadap PDB 82,7 triliun yuan pada 2017, dengan pendapatan penjualan sektor tersebut mencapai 3,96 triliun yuan pada tahun yang sama (China Daily). Investasi TI diperkirakan mencapai 230 miliar yuan dalam 3-5 tahun ke depan, menunjukkan komitmen kuat terhadap transformasi digital.
Namun, ada tantangan, terutama terkait privasi data, terutama dengan teknologi pengenalan wajah, yang dapat memicu kontroversi di kalangan pelanggan yang peduli privasi. Meskipun demikian, manfaat seperti efisiensi operasional dan pengalaman pelanggan yang ditingkatkan tampaknya mengimbangi kekhawatiran ini, dengan lebih dari 10 juta pengguna aplikasi takeout baru di bawah usia 24 tahun pada Agustus 2018, berkontribusi 44% terhadap pertumbuhan keseluruhan.