7 Film Live-Action Disney dengan Hasil Terburuk di Box Office

7 Film Live-Action Disney dengan Hasil Terburuk di Box Office


79percentclock.com - Disney telah lama dikenal sebagai raja hiburan, terutama dengan kesuksesan film animasi dan adaptasi live-action-nya. Namun, tidak semua film live-action mereka berhasil mencuri hati penonton atau meraup keuntungan besar di box office. Salah satu film baru Disney yang mendapat kritik adalah Snow White yang barusan rilis tahun 2025, di situs imdb bahkan hanya mendapat rating 1,6 dari 10. Melalui https://sobatnonton.id/, berikut adalah tujuh film live-action Disney yang dianggap gagal secara finansial berdasarkan pendapatan global dibandingkan ekspektasi dan biaya produksi:


film disney Snow White 2025 yang dianggap gagal total

Snow White (2025)

Adaptasi live-action dari Snow White and the Seven Dwarfs ini menjadi salah satu kegagalan terbesar Disney di era modern. Dengan biaya produksi yang dilaporkan melebihi $270 juta, film yang dibintangi Rachel Zegler dan Gal Gadot ini hanya meraup sekitar $87.3 juta secara global pada akhir pekan pembukaannya. Kontroversi seputar perubahan cerita, kritik terhadap CGI yang dianggap "mengganggu," dan ulasan buruk dari kritikus membuat film ini sulit menarik penonton. Di pasar besar seperti Tiongkok, pendapatannya bahkan kurang dari $1 juta dalam tiga hari pertama.

The Lone Ranger (2013)

Film petualangan Barat yang dibintangi Johnny Depp dan Armie Hammer ini memiliki anggaran besar sekitar $225–$250 juta. Namun, pendapatan globalnya hanya mencapai $260.5 juta, yang berarti Disney mengalami kerugian signifikan setelah memperhitungkan biaya pemasaran. Cerita yang dianggap berantakan, eksekusi yang lemah, dan kurangnya daya tarik untuk penonton modern membuat film ini menjadi salah satu flop terbesar Disney.

John Carter (2012)

Film fiksi ilmiah epik ini memiliki anggaran monumental sebesar $263.7 juta, tetapi hanya meraup $284.1 juta secara global. Setelah biaya pemasaran diperhitungkan, Disney diperkirakan rugi lebih dari $200 juta. Pemasaran yang buruk, judul yang membingungkan, dan cerita yang kurang menarik bagi penonton massal menjadi penyebab utama kegagalannya, menjadikannya salah satu kerugian terbesar dalam sejarah perfilman.

Dumbo (2019)

Meskipun diarahkan oleh Tim Burton dan memiliki potensi besar, adaptasi live-action dari Dumbo ini hanya meraup $353.3 juta di box office global dengan anggaran $170 juta. Angka ini terbilang mengecewakan dibandingkan kesuksesan remake Disney lainnya seperti The Lion King atau Beauty and the Beast. Kritik terhadap nada cerita yang terlalu gelap dan kurangnya pesona dari versi animasi asli membuat film ini gagal bersinar.

Tomorrowland (2015)

Film fiksi ilmiah yang dibintangi George Clooney ini memiliki anggaran sekitar $190 juta, tetapi hanya menghasilkan $209 juta secara global. Dengan konsep ambisius tentang dunia futuristik, Tomorrowland gagal menarik penonton karena ceritanya yang dianggap membingungkan dan promosi yang tidak cukup jelas. Kegagalan ini menjadi pukulan bagi Disney yang berharap film ini bisa menjadi franchise baru.

The Sorcerer’s Apprentice (2010)

Dengan anggaran $150 juta, film yang terinspirasi dari segmen Fantasia ini hanya meraup $215.3 juta di seluruh dunia. Dibintangi Nicolas Cage dan Jay Baruchel, The Sorcerer’s Apprentice tidak mampu memanfaatkan potensi premisnya yang menarik. Kritik terhadap humor yang lelet dan efek khusus yang biasa-biasa saja membuat film ini cepat tenggelam, gagal menjadi hit yang diharapkan Disney.

A Wrinkle in Time (2018)

Film adaptasi novel klasik karya Madeleine L’Engle ini memiliki anggaran sekitar $100–$130 juta, tetapi hanya meraup $133.4 juta secara global. Meskipun dibintangi oleh Oprah Winfrey, Reese Witherspoon, dan Mindy Kaling, serta disutradarai Ava DuVernay, A Wrinkle in Time mendapat kritik karena ceritanya yang terasa berantakan dan visual yang dinilai berlebihan. Pendapatan yang minim membuatnya menjadi salah satu kegagalan finansial Disney.

--

Film-film ini menunjukkan bahwa bahkan Disney, dengan segala kehebatannya, tidak kebal dari kegagalan. Faktor seperti keputusan kreatif yang kontroversial, pemasaran yang kurang efektif, atau ketidakcocokan dengan selera penonton modern sering menjadi penyebab utama. Meski begitu, Disney terus belajar dan berinovasi, berharap menghindari kegagalan serupa di masa depan. Apa pendapatmu tentang film-film ini? Adakah yang menurutmu seharusnya lebih sukses?


Share:
Next Post Previous Post